Tragedi Kemanusiaan di Gaza
















Menutup tahun 2008 dunia dikejutkan dengan aksi brutal israel membombardir jalur Gaza di wilayah Palestina. Aksi itu dilakukan dengan dalih untuk membasmi kelompok Hamas. Akan tetapi yang terjadi di lapangan adalah bahwa aksi membabi buta israel itu telah memporak porandakan seluruh kota dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Sampai tulisan ini disusun tidak kurang hampir 800 warga sipil tidak berdosa telah tewas, dan mencederai ratusan bahkan mungkin ribuan korban lain.
Tanah Palestina tidak pernah berhenti dari konflik. Konflik itu seakan tidak berujung dan entah sampai kapan akan selesai. Bangsa Israel menganggap bahwa tanah Palestina adalah wilayah yang diperjanjikan oleh Yahwe – Tuhan agama Yahudi – untuk mereka. Sementara Bangsa Palestina juga menganggap tanah ini adalah wilayah mereka dan harus dipertahankan. “War for Territory” mengutip sebuah judul lagu dari group band Sepultura mungkin tepat untuk menggambarkan situasi disana. Masing-masing pihak merasa berhak dan harus mempertahankan wilayah miliknya.
Perang hanyalah akan menyisakan penderitaan. Yang terjadi di Gaza sekarang ini lebih tepatnya dikatakan sebagai agresi israel ke wilayah Palestina, karena Gaza telah diakui oleh dunia internasional sebagai wilayah dari Palestina. Hamas, salah satu organisasi politik di Palestina bermarkas di kota itu. Keberadaan organisasi tersebut dijadikan alasan Israel untuk menyerbu wilayah Gaza. Secara membabi buta pasukan Israel dengan persenjataan lengkap dan canggih seperti pesawat tempur dan bom-bom berdaya hancur menakutkan meluluh lantakkan kota itu. Tidak hanya sasaran militer milik Hamas akan tetapi serangan itu lebih banyak menghancurkan sasaran warga sipil. Seperti diberitakan bahwa pada hari Jumat 09 Januari 2009 pesawat Israel menjatuhkan bom di sebuah gedung yang penuh dengan pengungsi. Akibatnya sekitar 30 orang dikabarkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Dunia internasional melalui PBB kemudian bertindak dengan dikeluarkanya resolusi PBB yang memerintahkan untuk dilakukannya gencatan senjata oleh kedua belah pihak. Namun Amerika Serikat kembali menunjukan keberpihakannya kepada Israel dengan bersikap abstain terhadap resolusi itu. Akibatnya Israel tidak menghiraukan resolusi itu dan terus melanjutkan aksi penghancuran Gaza. Sejak dulu Amerika memang selalu berpihak terhadap kepentingan-kepentingan Israel, karena memang banyak tokoh dan organisasi Yahudi yang berpengaruh penting di Amerika. Bahkan calon Presiden yang sedang berkampanye seperti Barrack Obama beberapa wakru yang lalu diharuskan untuk berkampanye memaparkan visi dan misinya dihadapan organisasi persahabatan Israel Amerika atau AIPAC. Perekonomian Amerika juga sangat ditunjang oleh pengusaha berkebangsaan Yahudi. Tidak heran Amerika lebih mementingkan keamanan kepentingan ekonominya dari pada membela warga Palestina yang menjadi korban kebrutalan Israel.
20 Januari 2009 mendatang Barrack Obama akan dilantik menggantikan George W Bush sebagai Presiden Amerika. Dunia akan melihat dan menilai apakah Presiden terpilih yang memiliki nama tengah ‘Hussein’ itu berani melakukan gebrakan baru dalam menyikapi konflik Israel Palestina dan dalam skala lebih besar konflik di Timur Tengah, ataukah dia akan meneruskan kebijakan-kebijakan para pendahulunya yang lebih mementingkan ego ekonomi dan kepentingan Amerika daripada membela kemanusiaan ?. Yang terjadi di Gaza sekarang adalah pembantaian bangsa Palestina yang tidak berdaya oleh kaum Yahudi Israel dengan kebrutalan mesin perangnya. Sementara Hamas yang dituduh sebagai teroris oleh Israel hanya mempunyai senjata roket dan senapan, sangat tidak berimbang. Sampai kapankah tragedi kemanusiaan ini akan terjadi ? Dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan pembunuhan manusia oleh manusia. Hanya Tuhan yang berhak mencabut nyawa manusia.
“STOP GENOSIDA IN GAZA, NOW !!!!!!!!
Posted on 10:17 PM by matrix_boy and filed under | 0 Comments »

0 comments:

elvis presley blue suede shoes color

Amazon Affiliates